KESEHATAN

MENCARI

Pages

Sabtu, 16 Maret 2013

Pengetahuan Obat Tradisional


         Pngtahuan orang kampong, terutama tentang pengelolaan sumberdaya alam, sedang terancam punah. Pengetahuan mereka jarang dituangkan kedalam tulisan. Hanya dalam ingatan para tetua. Kaum muda, terutama yang sudah berinteksi dengan kehidupan modern, jarang peduli terhadap pengetahuan masyarakatnya. Tidak jarang, setelah keluar masuk hutan pedalaman, kita menjumpai menanyakan, punya pil obat sakit perut tidak? Obat-obatan modern semakin lebih dipercaya. Padahal orang kota makin banyak kembali ke obat-obatan herbal.


         Hilangnya pengetahhuan orang kampung tentang pengelolaan sumberdaya alam berarti hilangnnya suatu kearifan tradisional. Awal kehancuran suatu budaya. Umat manusia akan kehilangan. Raibnya pengetahuan orang kampung tentang tumbuhan obat misalnya, berarti hilang pula himpunan pengetahhuan yang  telah melewati ujicoba puluhan genersi. Diperlukan rangkaian penelitian generasi yang amat panjang dan mahal untuk dapat menemukan obat-obatan baru dari plasma nutfah yang tersedia di alam.

         Selama ini memang banyak penelitian telah dilakukan orang, tapi hasilnya acapkali cuma untuk kepentingan si peneliti. Belum banyak upaya pendokumentasian  untuk kepentingan orang kampung sendiri. Hasil penelitian jarang sekali dikembalikan lagi kepada orang kampong. Kalapun ada, biasanya dalam bentuk laporan ilmiah formal yang tak menarik bagi mereka. Bukan mustahil suatu saat nanti masyarakat yang tinggal disekitar hutan akan mencari buku jungle survival diperpustakaan kelompok pendaki gunung, untuk mengenali tumguhan yang ada disekitar mereka sendiri.

Etnobotani
         Salah satu cara mendokumentasikan pengetahuan orang kampong ialah dengan etnobotani, studi mengenai bagaimana orang kampung menggunakan tumbuhan. Untuk makanan, obat-obatan, bahan pewarna, bahan bangunan, ritual, dsb. Semua kelompok masyarakat pasti punya ketergantungan kepada tumbuhan. Paling tidak sebagai bahan pangan. Kehidupan modern mengenal sekitar 100 jenis bahan pangan. Tapi sebenarnya masih ribuan jenis tumbuhan yang tak pernah kita lihat di supermarket atau di pasar, karena hanya dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu saja.

         Etnobotani juga bicara soal etika penelitian. Beberapa  contoh bentuk pengembalian hasil penelitian adalah mencantumkan nama inform lokal, foto atau video hasil penelitian yang disusun dengan sistimatis sehingga menggambarkan pengetahuan masyarakat lokal, dsb. Tapi yang tak kalah penting adalah upaya menerjemahkan kembali hasil pentasian pengetahhuan itu ke dalam bahsa daerah agar di mengerti masyarakat setempat.

         Dalam usaha melestarikan pengetahuan orang kampung, beberapa tahun yang lalu People and Plants Initiative, suatu organiasi internasional yang bergerak dalam bidang etnobotani mengadakan pelatihan tentang berbagai metode untuk mendokumentasikan, memantau (monitoring), dan juga mengembalikan pengetahuan pengetahhuan orang kampung. Pelatihan yang diselenggarakan di Kinabalu Park, Sabah Malaysia itu antara lain mengumpulkan informasi tentang 40 jenis tumbuhan obat terpopuler disekitar masyarakat Kinabalu Park. Hasil penelitian di bukukan dengan judul Manual Tumbuhan Obat, dan bukan hanya dalam bahasa Melayu, tapi juga bahasa daerah kadazandusun. Buku itu contoh nyata pengembalian hasil penelitian kepada masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar